sudahkah anda ke siantar?jika saudara datang ke siantar saudara akan melihat sesuatu yang hilang,ketika ajas kemanusiaan ditukar dengan sebuah kemunapikan.premanisme raja yang sesungguhnya menerkam siapa saja,menguliti tanpa ada ampun.begitu juga dengan BDB yang kepanjangannya banyak darah bercucuran.saya berani sumpah kampung ini yang paling di takuti semuanya disini gudangnya serigala membunuh tanpa ada rasa ampun,raja sesungguhnya.ada saatnya kita bangga meski kita hanya sebagian terlibat tetapi pengalaman itu masih selalu menjadi sebuah kenangan yang indah yang takkan mati.berkelahi adalah hal yang sangat indah ,menyerang kampung lain,barisan pengompas,pencuri ayam dan sebagian pemuda disini kebanyakan berumah di lapas karena kasus kriminal.itu adalah sesuatu kebanggaan karena siapapun yang mengaku sebagai anak BDB akan ditakuti karena memeiliki mental berani mati.dari jajaran pajak horas sampai ke simpang dua hingga parluasan adalah hal yang sangat menyeramkan tetapi jiwa sebagai anak tempatan adalah hak mati tanpa ada kematiaan.
BDB adalah kampung tepatnya di depan pabrik rokok STTC,di belakang SMK GKPS.BDB terbagi diantara lorong dari lorong 24 sampai lorong 30.diantar lorong terselip serigala-serigala sesungguhnya yang mental terlahir seperti jamur di musim kemarau,tumbuh subur.di sini banyak pemuda yang mati muda mungkin karena berkelahi,overdosis,kecelakaan lalu lintas ataupun karena mati terhormat di terminal.semua tersirat hingga tamat SMA di sini seperti sarjana bukan karena bodoh tetapi terobsesi ingin jadi preman demi sebuah kehormatan.seperti senior gua yang bernama paul dia sengaja di beriakan pil anjing hingga sampai sekarang dia mengalami gangguan ingatan,ada bang raden yang sampai sekarang tak pulang-pulang karena lari ke jakarta karena berkelahi,ada bang nakko yang terkenal karena di dalam pertandingan TAKO mampu membuat preman parluasan seperti anak kelinci di arena,ada aku yang mengenang kejayaan mereka tapi berakhir dii batam.tapi walaupun satu kampung ternyata di setiap lorong sering berkelahi ,tawuran sesamanya tetapi kompak di warung tuak nyanyikan lagu jack marpaung sambil mabuk.mau tahu ?ternyata di setiap lorong ada 2 warung tuak disinilah balai pertemuan sesungguhnya ,di sinilah para pemuda,bapak-bapak saling tukar pendapat menghabiskan waktu selepas sang mentari memperkosa waktu mereka larut dalam pekerjaan masing-masing.jika ada pesta maka beramai-ramai kita akan pesta yang disebut gelarnya MAPES.segera di dalam kebisingan jalan kota ternyata kita harus berpijak di tanah,kita tak lupa akarnya kampungku adalah is the best,reman adalah jalan takdir sesungguhnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
try with ambon
BalasHapuslebay amat pakai kata "serigala"
Kok gak salah, BDB singkatan dari Baharuddin Datuk Batuah...pemilik pabrik korek api yang nama pabriknya singkatan dari namanya .
BalasHapusKoreksi BDB itu baharudin datuak bagindo asli orang minangkabau pendiri pabrik korek api 1001 malam beliau adalah paman dari kakek saya dari keturunan ayah
HapusBonggali Dohot Boruna
BalasHapusAlmarhum Bapak saya dulu cerita bahwa BDB itu singkatan Baginda Datuk Baharuddin yg nota bene adalah pemilik Pabrik Korek Api bermarga Siregar yg sekarang adalah NV. STTC ( Sumatera Tobacco Trading Company.
BalasHapusKepemilikan sudah berganti.
Koreksi BDB itu singkatab baharudin datuak bagindo asli orang minangkabau
HapusMasih keturunan kakek saya , beliau paman dari kakek saya pendiri pabrik korek api 1001 malam di siantar ,surabaya dan semarang beliau meninggal di medan tahun 1980 di kebumikan di kota medan Sumatra Utara